Minggu, 05 Juli 2015

KLARIFIKASI QS. AL-IMRAN : 24 DAN AL-ANFAAL : 9

Tidak ada komentar:
Bismillahirahmanirrahim….

Masih dengan catatan lama koleksi MM, yang saat ini mengklarifikasi tuduhan Non-Muslim bahwa ada kontradiksi ayat dalam Al-Qur’an, yaitu Qs. Ali Imran : 24 dengan Qs. Al-Anfaal : 9.

Mungkin sudah banyak alim ulama yang menjelaskan permasalahn ini, tapi apa salahnya kalau MM ulang dengan penjelasan gaya bahasa MM sendiri. Jika ada salah dan kurangnya, mohon di maafkan dan semoga Allah memberi petunjuknya kepada kita semua. Amiin...

Berikut ayat yang dianggap kontradiksi oleh Non-Muslim...

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Qs. Anfal : 9)

Coba bandingkan dengan ini :

(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"  (Qs Ali Imran : 124)

PERTANYAANNYA :
Mana yang benar, Allah mengirimkan 1000 malaikat atau 3000 malaikat dalam perang Badar?? Atau malah 5000 malaikat??

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.(Qs. Ali Imran : 125)

Setelah MM kaji baik-baik di rumah (karna di warnet gak bisa konsen mikir), ternyata masalahnya ada di hasil penafsiran. MM melihat tafsir Jalalain yang menafsirkan demikian pada Qs. Anfaal : 9 juga pada Qs. Ali Imran 124-125) :

(Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan Tuhanmu) ketika kamu meminta pertolongan dari-Nya untuk dapat mengalahkan orang-orang musyrik (lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku) sungguh Aku pasti (memberikan bantuan kepadamu) akan menolongmu (dengan mendatangkan seribu malaikat yang datang berturut-turut") yakni mereka datang secara berturut-turut, sebagian dari mereka menyusul sebagian lainnya. Pada permulaannya Allah menjanjikan untuk mereka bantuan seribu malaikat, kemudian menjadi tiga ribu malaikat, hingga sampai lima ribu malaikat, seperti yang dijelaskan di dalam surah Ali Imran. (Tafsir Jalalain Qs Anfaal : 9)

Jadi menurut penafsir Jalalain (MM tidak tau hasil penafsiran mufasir lain karna tidak punya kitabnya) : Allah memberikan bantuan dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut, mula-mula datang seribu, disusul malaikat-malaikat lain hingga berjumlah 3000 dan 5000 dikancah peperangan Badar.

Jujur MM sendiri agak sulit menerima hasil penafsiran itu sebab “seribu malaikat yang datang berturut-turut pada perang Badar dalam Qs. Anfaal : 9” sangat mudah difahami artinya yaitu kedatangan seribu malaikat yang tidak didatangkan sekaligus melainkan sedikit-sedikit hingga mencapai jumlah seribu.

Lalu yang 3000-5000 malaikat itu, bagaimana???

Kronologinya bisa kita lihat dari Qs. Ali Imran ayat 121-125

121. Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,

** Penjelasan semua mufasir dalam ayat ini (termasuk Jalalain) sama bahwa nabi berangkat dari rumah ini ketika  menuju medan Uhud (bisa dilihat juga di catatan kaki Alqur’an terjemahan Depag atau Qur’an elektronik v2.0)

** Perlu diingat dulu bahwa perang UHUD terjadi setelah perang BADAR.

122. ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.

** Dua golongan yang dimaksud itu adalah : Bani Salamah dan Bani Haritsah, mereka mau mundur karna takut melihat tentara musyrik jumlahlah jauh lebih besar dibanding jumlah tentara Muslim, ditambah oleh hasutan raja munafik, Abdullah bin Ubay yang memprovokasi mereka agar meninggalkan medan Uhud.

123. Sungguh Allah TELAH menolong kamu dalam peperangan Badar (dengan menurunkan 1000 malaikat), padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.

** Pada ayat ini Allah MENGINGATKAN Bani Salamah dan Bani Haritsah agar tidak takut dan gentar menghadapi kaum musyrik yang besar jumlahnya itu dengan peristiwa BADAR (yang telah terjadi sebelum perang Uhud kali ini) sebab pada peristiwa Badar-pun, kaum muslim jumlahnya sedikit dibanding kaum musyrik, tapi berkat pertolongan Allah, perang Badar itu dimenangkan juga oleh kaum Muslimin.

124. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"

** Menurut MM disini akar masalahnya berasal sebab penafsir kitab Jalalain TIDAK mengembalikan keadaan cerita lalu (Badar) ke keadaan yang sedang terjadi sekarang (Uhud). Penafsir malah menceritakan ayat ini seolah-olah nabi mengatakannya ketika berada di BADAR, PADAHAL ucapan ini diucapkan nabi ketika berada di UHUD yaitu kepada orang-orang mukmin TERUTAMA kepada Bani Salamah dan Bani Haritsah yang hendak mundur dari medan Uhud karna ketakutan.

Kasarnya nabi bilang begini ketika melihat Bani Salamah dan Bani Haritsah hendak mundur dari medan Uhud : “Kenapa kalian takut dan hendak mundur, apa kalian tidak ingat bahwa kita menang ketika perang Badar dengan bantuan 1000 malaikat yang telah diturunkan Allah? Apa 3000 malaikat yang telah diturunkan allah kali ini tidak cukup bagimu untuk tenang? Jika kamu sabar dan siap, niscaya Allah akan menolong kamu dengan menurunkan 5000 malaikat yang memakai tanda”

125. Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.

FINALLY : Dari uraian MM diatas bisa disimpulkan bahwa Allah menurunkan 1000 malaikat ketika perang Badar dan 3000 malaikat ketika perang Uhud..  Jadi tidak ada kontradiksi alqur’an antara Qs. Ali Imran : 124-125 dengan Qs. Anfaal : 9. HANYA saja ada MISS dari cara menafsirkan kedua ayat itu.

Allahu ‘alam…..

-- Mudah-mudahan penjelasan ini bisa difahami dengan baik --
 
CATATAN!!!

Wallahi, MM tidak merasa lebih pintar dibanding para ulama tafsir (mufasir) sehingga berani mengkritisi hasil tafsiran mereka, tapi apa salahnya kita sebagai Muslim yang menjadikan Alqur’an sebagai pedoman ikut merenungkan dan mengkaji lebih dalam isi Alqur’an seperti beliau-beliau agar tak dicap “hanya mengekor tanpa mencari sendiri”

Sekelas Imam Malik saja pernah berkata : “Apabila hasil pemikiranku ternyata bertentangan dengan Alqur’an dan Hadits, maka tinggalkanlah”, artinya : Umat diberi kebebasan untuk mengkritisi hasil pemikiran beliau sebab beliaupun manusia biasa seperti kita yang bisa saja melakukan kesalahan ketika mencerna sesuatu.  Dan secara tidak langsung beliau menginginkan agar umat TIDAK memakan mentah hasil pemikirannya sebelum ditelusuri kebenarannya terlebih dahulu. Insya Allah, ulama-ulama lainpun pasti pernah mengucapkan seperti itu hanya saja track rekamannya tidak tercatat oleh penulis sejarah.

Bahkan Alqur’an sendiri memuat banyak ayat yang menyuruh kita untuk berpikir dan memikirkan segala sesuatu, juga menyuruh kita untuk melakukan lawatan diatas bumi ini dan melihat bukti-bukti yang telah Allah buat  diatasnya (istilah lain ; Allah menyuruh kita membuat sejenis pembuktian ilmiah yang bisa disaksikan oleh mata telanjang kita)

Akhir kata, Tak ada seorangpun yang bisa mutlak benar ketika menafsirkan sebuah kalimat KECUALI orang yang memberikan kalimat itu sendiri… Pendengar hanya bisa menerka-nerka dengan ilmu yang dimilikinya.

CONTOH kecil MM bilang : “hari ini banyak sekali bunga yang layu dan jatuh ke bumi sebelum masanya”..

Jika ucapan ini MM lontarkan pada oranglain, tentu orang itu akan menafsirkan kalimat itu dengan pengetahuannya masing-masing dengan caranya masing-masing dan terkaan masing-masing. TAPI sesungguhnya hanya MM sendirilah yang tau arti sebenarnya dari ucapan yang MM ucapkan itu…. Begitu juga Alqur’an, sejatinya hanya Allah sendirilah yang lebih tau maksud ucapan-Nya sementara kita pembaca hanya bisa menebak-nebak untuk menafsirkannya.

Allahu ‘alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top