Jumat, 29 April 2016

MATIUS 12:16-18

Tidak ada komentar:
Digambarkan dalam Injil-Injil kanonik bahwa ketika semua orang dari daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem telah dibaptis oleh Yohanes sang Pembaptis di Sungai Yordan, lalu datanglah Yesus dari Nazaret kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Narasi selanjutnya dikutip di bawah ini:


MATIUS:

Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada orang-orang non-Yahudi. (Matius 12:16-18)

Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah orang-orang non-Yahudi akan berharap." (Matius 12:19-21)

Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:15-17)


MARKUS:
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Markus 1:9-11)

LUKAS:
Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Lukas 3:21-23)

YOHANES: 
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Yohanes 1:32-34)

Ayat-ayat Injil di atas tidak secara eksplisit menunjuk keterangan dalam Perjanjian Lama, kecuali MATIUS 12:16-21. Namun, dengan mempertimbangkan kebiasaan Injil-injil kanonik menunjuk nubuat Yesaya dalam narasinya, sesungguhnya ayat-ayat Injil kanonik di atas diinspirasikan dan dikutip oleh para pengarangnya dari Kitab Yesaya berikut ini:

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. (a)

Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. (Yesaya 42:2-4) (b)

Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:  "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,  untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (Yesaya 42:5-7)

Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu." Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. (Yesaya 42:8-104)  (c)

Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! (Yesaya 42:11)  (d)

Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau. TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. (Yesaya 42:12-13)  (e)

Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga. Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan. (Yesaya 42:14-16)

Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!" (Yesaya 42:17) (f)

Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? (Yesaya 42:18-19)  (g)

Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar. TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia; (Yesaya 42:20-21)

Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya? (Yesaya 60:7-8)

Ayat-ayat Yesaya yang dikutip Injil kanonik tampak tidak terlihat adanya distorsi, mengingat tidak ada penunjukan nash dari Injil-injil tersebut tentang peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes sang Pembaptis, kecuali MATIUS 12:16-21. Namun demikian, kalau kita meneliti dan membandingkan antara teks Yesaya dengan Injil-injil kanonik di atas, maka akan terlihat adanya upaya "pemenuhan nubuat yang tersembunyi" dari para pengarang Injil-injil kanonik. 

Di sini terdapat dua frasa yang dikutip oleh pengarang Injil-injil kanonik, yaitu "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" dan "Roh seperti merpati turun ke atas-Nya", yang sebenarnya merupakan teks dari Yesaya, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya" dan "Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya". 

Jelaslah sekarang, bahwa para pengarang Injil kanonik telah membuat suatu "pemenuhan nubuat yang tersembunyi" yang seolah-olah peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes sang Pembaptis merupakan pemenuhan nubuat dari Perjanjian Lama. Padahal, teks Yesaya yang mereka kutip sesungguhnya tidak berkaitan sama sekali dengan Yesus, tetapi teks Yesaya justru mengindikasikan akan datangnya seorang nabi yang lainnya, bukan Yesus. Hal ini dapat kita lihat dari ayat-ayat selanjutnya dari teks Yesaya tersebut.

Penelitian Dengan Seksama

Sekarang, marilah kita selidiki ayat-ayat Yesaya selanjutnya dengan tetap menyandarkan penjelasan ini pada nubuat datangnya seorang nabi yang seperti Musa sebagaimana dimaksud Kitab Ulangan 18:18-20.

(a) Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42:1 di atas menjelaskan tentang konsep hamba yang telah dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara mengenai hal tersebut:

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al-Furqaan : 1)

Sementara Yesus dianggap sebagai jelmaan Tuhan, yang tentu saja tidak cocok dengan nubuat berkonsep hamba ini, sebab Tuhan dan Hamba adalah pribadi yang bebeda.

(b) Perhatikan kalimat ini : Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi, segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Maksudnya, dia (hamba yang dipilih) tidak akan pudar, tidak putus asa, tidak akan binasa sampai ia menegakkan hukum dibumi. Hal ini tidak digenapi oleh Yesus sebab Yesus putus asa sehingga menyerahkan diri untuk disalib, padahal hukum yang beliau bawa masih belum sempurna seperti yang di ucapkannya : Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. (Yohanes 16:12)

Sementara hambanya bernama Muhammad, beliau pantang menyerah meski diusir dan dikejar-kejar oleh umatnya, hingga beliau wafat dengan hukum yang telah sempurna dan tidak meninggalkan PR seperti ucapan Yesus pada kitab Yohanes 16:12

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Qs. Al-Maidah : 3).

Segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Dimasa Yesus hidup, beliau kesulitan menyebarkan ajarannya. Bahkan bangsa yang paling dekat (Romawi) pun cuek terhadap pengajarannya dan Yesus sendiri tidak pernah berdakwah kepada Romawi. Ketika beliau mengutus murid-murid pun, beliau mengatakan agar murid-murid tersebut tidak melenceng kepada orang-orang di luar suku Israel.

Berbeda dengan Hamba bernama Muhammad, beliau mengirim utusan ke Romawi, Ethiopia, Persia dan lain-lain. Kemudian beberapa bangsa mulai meminta juru dakwah kepada beliau untuk mendapatkan pengajaran.

(c) Menurut Yesaya 42:10, Tuhan memerintahkan untuk membuat "nyanyian baru". Frasa "nyanyian baru" jelas merupakan kiasan yang dapat diterjemahkan sebagai "syariat baru". Kita tahu, Yesus datang bukanlah untuk membawa syariat baru, tetapi justru untuk melengkapi syariat yang sudah ada yaitu syariat Taurat, sebagaimana dijelaskan oleh salah satu Injil kanonik sendiri (Matius 5:17-20). Dengan demikian, maka ayat Yesaya ini juga tidak cocok diterapkan kepada Yesus.

“satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:18)

(d) Dalam Yesaya 42:11, terdapat frasa "didiami Kedar" dan "Bukit Batu" (lihat juga Yesaya 60:7-8 di atas). Kita juga tahu, bahwa "Kedar" adalah nama sebuah kabilah bangsa Arab di Mekah yang merupakan keturunan Nabi Ismail dari anak keduanya yang bernama Kedar (Kejadian 25:13). Demikian juga dengan Nebayot, ia adalah anak sulung Nabi Ismail. Mekah juga secara geologis terkenal dengan gunung-gunung batunya. Sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis keturunannya melalui jalur Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan suci Maria. Dengan demikian, maka ayat Yesaya ini juga tidak cocok diterapkan kepada Yesus.

(e) Dalam Yesaya 42:13, terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan". Ayat ini juga tidak cocok dengan Yesus, karena Yesus tidak pernah berperang atau memimpin peperangan secara fisik. Bahkan, Yesus justru "dibunuh" oleh kaumnya sendiri, yang berarti Yesus bukanlah "pahlawan perang" yang dimaksud Yesaya tersebut.

(f) Dalam Yesaya 42:17, terdapat frasa "Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang". Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah penyembah berhala dan patung-patung buatan manusia, tapi mereka memperkosa hukum Musa. Sehingga ayat ini juga tidak cocok diterapkan pada sosok Yesus.

(g) Dalam Yesaya 42:19, terdapat kata-kata ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta" merupakan ungkapan Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan menulis", sedangkan kata "tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab pun sebelumnya". Ayat ini juga tidak cocok dengan Yesus, karena Yesus datang justru untuk menggenapi hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi dengan diterimanya kitab Injil dari Tuhan (Matius 5:17-20). 

Berdasarkan uraian di atas, maka "pemenuhan nubuat tersembunyi" sebagaimana dinarasikan dalam Injil-injil kanonik di atas, yang sebenarnya dikutip dari teks Yesaya ini, menjadi semakin jelas dan terbukti mengada-ada! 

Nabi itu bukanlah Yesus, karena dalam segala hal yang tersebut dalam nubuat Yesaya di atas bertolak belakang dengan kehidupan Yesus, tetapi ia justru cocok dengan nabi setelah Yesus, yang dalam berbagai hal sama persis dengan nubuat Yesaya di atas. Lebih jauh, nubuat Yesaya di atas justru membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes sang Pembaptis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top